Minggu, 06 April 2014

Metode yang paling Efektif dan Tepat dalam menentukan atau menghitung Jam Sibuk (Busy Hour)

Ada 3 cara dalam menghitung jam sibuk, ADPH, TCBH dan FDMH, yang mana menurut kalian yang paling efektif dan tepat untuk semua jenis trafik (suara, data, multimedia) dan sebutkan alasannya

Menurut saya metode Average Daily Peak Hour (ADPH) paling efektif dan tepat untuk semua jenis trafik (suara, data, multimedia) karena dalam metode Average Daily Peak Hour (ADPH) jam tersibuk ditentukan berbeda-beda untuk setiap harinya (different time for different days), lalu dirata-ratakan selama periode pengamatan.

Hal ini sejalan dengan semua jenis trafik (suara, data, multimedia) yang bersifat :
  1. Tidak dapat dipastikan sama jam sibuknya untuk setiap harinya (metode Time Consistent Busy Hour/TCBH) karena kebutuhan trafik suara, data, dan multimedia bervariasi (tidak muncul pada waktu yang sama didalam setiap harinya).
  2. Tidak dapat langsung ditentukan periode jam sibuknya (metode Fixed Daily Measurement Hour/FDMH) karena umumnya trafik data dan multimedia sangat fluktuatif dan unpredictable.

Contoh Soal pada Modul 3 Halaman 25, Mengenai perhitungan Distribusi Pelanggan yang terakses ke Jaringan Sentral

Dalam Modul 3 Terdapat Halaman 25 pada powerpoint terdapat uraian mengenai perhitungan distribusi pelanggan yang terakses ke jaringan sentral untuk tirik distribusi sampai untuk x = 1 sampai x =5...
a. Jelaskan mengenai nilai distribusi 1 sampai 5 pada tabel tersebut dan hubungannya dengan      distribusi pelanggan
b. Tentukan nilai distribusi 6 dan 7 untuk distribusi poisson dan binomial

Gambar 1. Contoh Soal pada Modul 3 Halaman 25

a.  Nilai distribusi 1 sampai 5 pada tabel tersebut, yaitu :
     Nilai peluang ada 1 sampai 5 pelanggan yang terhubung ke sentral lokal, misal :
  1. Nilai peluang ada 1 pelanggan yang terhubung ke sentral lokal yaitu 0.2701 atau 27,01%
  2. Nilai peluang ada 3 pelanggan yang terhubung ke sentral lokal yaitu 0.1804 atau 18,04%
  3. Nilai peluang ada 5 pelanggan yang terhubung ke sentral lokal yaitu 0.0361 atau 3,61%, dan begitu seterusnya.


Perlunya mendalami Distribusi Probabilitas dalam menganalisa Trafik

Apakah hubungan antara distribusi probabilitas dengan trafik...Kenapa kita perlu mendalami distribusi probabilitas dalam menganalisa trafik?

Selamat Malam,

Untuk dapat menganalisa trafik dari suatu sistem telekomunikasi biasanya dilakukan pemodelan. Pemodelan ini meliputi 2 fasa, yaitu pemodelan dengan melihat pola kedatangan trafik (incoming traffic) atau dikenal model trafik, dan model sistem.
Untuk model sistem terdiri dari 2 kategori, yaitu model sistem rugi (loss system) dan model sistem tunggu/antrian (waiting/queueing systems).
Hal ini terjadi karena jumlah pelanggan yang terkoneksi ke jaringan biasanya lebih banyak dari jumlah server, sehingga membentuk jaringan yang memungkinkan terjadinya blocking. Sebagai akibatnya, akan dihasilkan overflow traffic pada jaringan tersebut.

Pada dasarnya tidak diketahui kapan seseorang akan mengadakan hubungan telepon dan berapa lama suatu pembicaraan telepon berlangsung. Hal tersebut hanya dapat diselesaikan/analisa secara kuantitatif dengan pengetahuan statistik dan probabilitas.

Distribusi probabilitas banyak digunakan dalam simulasi sistem diskret (elemen tak terhingga) terutama dalam simulasi sistem antrian (queueing system).

Oleh karena itu, untuk mempermudah dalam mempelajari atau mendalami teori trafik diperlukan pemahaman tentang teori statistika dan probabilitas.

Demikian,

Salam Hangat,
Qurtubi

Sumber :
http://www.docstoc.com/docs/54834748/Teori-Statistik-dan-Probabilitas
http://www.ittelkom.ac.id/stafuku/Materi%20TekJarNirKab-D3-PDF/Model%2308.pdf
http://telkom2013.files.wordpress.com/2013/10/bab04a_rekayasa-trafik.pdf

Perhitungan atau Penentuan Jam Sibuk (Busy Hour) diperlukan dalam menganalisa Trafik

Perhitungan atau penentuan jam sibuk sangat penting dalam menganalisa trafik?

Selamat Malam,

Trafik  didefinisikan sebagai jumlah dari data atau banyaknya pesan (messages) pada suatu sirkit selama suatu periode waktu tertentu, termasuk hubungan antara kedatangan panggilan (call) ke perangkat telekomunikasi dengan kecepatan perangkat tersebut memproses panggilan sampai berakhir.

Jam sibuk didefinisikan perioda kontinyu 1 jam (60 menit) dimana volume trafik terbesar. Dapat juga diartikan kata 'jam’ adalah perioda, dan tidak selalu 60 menit.

Parameter yang dijadikan tolak ukur dalam merencanakan kapasitas kanal/trunk adalah intensitas trafik pada jam sibuk.
Informasi tentang intensitas trafik selama jam sibuk akan menjadi dasar untuk menentukan dimensioning dari sirkit (jumlah kanal/trunk) dan besarnya bandwidth yang diperlukan pada sirkit tersebut, baik untuk panggilan/komunikasi suara maupun data.

Tugas dasar dimensioning yaitu menentukan kapasitas sistem minimum yang diperlukan sehingga incoming traffic memenuhi spesifikasi grade of service. Jika sistem tidak didimensioning untuk mendukung trafik, maka panggilan akan sering tertolak.

Oleh karena itu, perhitungan atau penentuan jam sibuk sangat penting dalam menganalisa trafik.

Demikian,

Salam Hangat,
Qurtubi

Sumber :
Modul 4 Variasi Trafik

Ulasan mengenai Persamaan Boole yang tersederhana, apakah menyebabkan Tabel Kebenarannya berubah?

Dalam perencanaan, Persamaan Boole menjadi paling sederhana. Sebagian pendapat mengatakan bahwa, rangkaian yang diturunkan dari persamaan yang tersederhana itu akan menyebabkan Tabel Kebenarannya berubah. Berikan ulasan anda ?

Selamat Siang,


Pendapat yang menyatakan bahwa rangkaian yang diturunkan dari Persamaan Boole yang tersederhana itu akan menyebabkan Tabel Kebenarannya berubah, merupakan pendapat keliru,


Berikut saya berikan ulasannya :


Jika terdapat suatu rangkaian awal sebagai berikut :



Gambar 1. Rangkaian Digital 4-bit Input

Didapatkan Tabel Kebenarannya :



Tabel 1. Tabel Kebenaran 4-bit Input

maka Persamaan Boole sebelum disederhanakan :

F(w,x,y,z) = w’xy’z’ + w’xy’z + w’xyz + wxy’z


Selanjutnya dengan menggunakan dalil-dalil Aljabar Boole, akan mendapatkan Persamaan Boole yang tersederhana :


F(w,x,y,z) = w’xy’z’ + w’xy’z + w’xyz + wxy’z

        = w’xy’ (z’+z) + w’xyz + wxy’z
        = w’xy’ + w’xyz + wxy’z + w’xy’z
        = w’xy’ + w’xz (y+y’) + wxy’z
        = w’xy’ + w’xz + wxy’z + w’xy’z
        = w’xy’ + w’xz + xy’z (w+w’)
        = w’xy’ + w’xz + xy’z

Kemudian dari Persamaan Boole yang tersederhana didapatkan rangkaian digitalnya sebagai berikut :



Gambar 2. Rangkaian Digital 4-bit Input setelah disederhanakan

Dari rangkaian yang diturunkan dari persamaan yang tersederhana itu akan menyebabkan Tabel Kebenarannya sebagai berikut :


Tabel 2. Tabel Kebenaran 4-bit Input setelah disederhanakan

Dari ulasan diatas diketahui bahwa pendapat tersebut keliru, rangkaian yang diturunkan dari Persamaan Boole yang tersederhana itu akan menyebabkan Tabel Kebenarannya tidak berubah (tetap).

Demikian,


Salam Hangat,

Qurtubi

Sumber :

Modul 2 Metoda Aljabar Boole
Logisim v.2.7.1

Langkah Pertama dalam Mengalami Problem Desain Rangkaian Kontrol Digital

Apabila kita dihadapkan pada problem desain rangkaian kontrol digital, maka langkah pertama adalah, kita harus mengetahui perilaku rangkaian kontrol tersebut. Berikan komentar anda ?

Selamat Malam,

Menurut saya tepat sekali bahwa apabila kita mengalami problem desain rangkaian kontrol digital, maka yang pertama kita lakukan yaitu mengetahui perilaku rangkaian kontrol tersebut, memahami dan mengetahui cara kerja rangkaian kontrol tersebut secara komprehensif.

Kemudian mendefinisikan variabel-variabel mana yang menjadi input dan output rangkaian digital dimaksud, serta menentukan kondisi pada rangkaian kontrol bagaimanakah dapat disebut kondisi logika '1' maupun kondisi logika '0', sehingga memudahkan menggambarkan rangkaian kontrol tersebut ke dalam bentuk Tabel Kebenaran.

Kemudian dari Tabel Kebenaran itu diterjemahkan ke dalam suatu Persamaan Logika atau Persamaan Boole.

Demikian,

Salam Hangat,
Qurtubi

Sumber :
Modul 1 Perancangan Sistem Digital - Pendahuluan
Modul 2 Perancangan Sistem Digital - Metoda Aljabar Boole